Kamis, 31 Oktober 2013

Bung Karno ( Israel Palestina )





Nama negeri zionis Israel sebenarnya tak asing di telinga rakyat Indonesia. 
Sejak zaman Presiden Soekarno , Indonesia kukuh menolak mengakui keberadaan Israel sebagai suatu negara. 
Sebab, negeri Bani Israil itu menjajah tanah rakyat Palestina. 
Hal itu tentu tak sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi.

Meski segala bentuk rayu dilakukan Israel terhadap Indonesia, Bung Karno dan wakilnya Moh Hatta tak goyang atas pendiriannya. 

Salah satu contohnya adalah rencana Israel memberi pengakuan kedaulatan penuh kepada Indonesia pada 1950. 
 Saat itu, Bung Hatta hanya menjawab telegram dari Menteri Luar Negeri Israel Moshe Sharett itu dengan ucapan terimakasih. 
Bung Hatta tidak menerima pengakuan kedaulatan dari Israel. 
Bahkan, rencana Israel untuk mengirim misi perdamaian ke Indonesia ditolak mentah-mentah oleh proklamator kemerdekaan RI itu. 
Penolakan itu disampaikan Hatta dalam sebuah surat balasan yang dikirimkannya kepada Sharett pada Mei 1950. 

Sikap keras juga ditunjukan oleh Bung Karno terhadap Israel. Bung Karno dengan tegas menyebut Israel sebagai penjajah. 
Bung Karno dengan tegas mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merebut tanah airnya dari penguasaan negeri Bintang Daud itu.
“Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” kata Bung Karno dalam pidatonya pada 1962 silam. 
Tak hanya itu, Bung Karno bahkan dengan lantang menentang kepesertaan Israel dan Taiwan di Asian Games. 
Hal itu ditunjukan Bung Karno dengan tidak mengundang Israel dan Taiwan di Asian Games tahun 1962 yang berlangsung di Jakarta. 
Atas sikap tegas Bung Karno itu, Komite Olimpiade Internasional (KOI) kemudian mencabut sementara keanggotaan Indonesia dalam organisasi tersebut. 
Tak kalah galak, Bung Karno lantas menyatakan Indonesia keluar dari KOI dan menggagas dibentuknya olimpiade tandingan dengan nama GANEFO (Games of the New Emerging Forces). 

Ketegasan seperti itu kini cuma sejarah belaka.



Selasa, 29 Oktober 2013

Cinta Dalam Hatiku ( 08072013 )

Aku adalah Spyware-mu.
Yang selalu mencari tahu Favorites dan History mu.

Aku selalu checkdisk dan diskclean up untukmu. 
Meski terkadang RAM-ku tak cukup kuat memikirkanmu. 
Hingga membuatku hardwarku terasa panas 
Bahkan hang dan crashed. 

Kau adalah virus love.exe yang menyerang ke seluruh tubuhku.
Antivirus terhebat sekalipun pun tak mampu me-remove mu.
Hanya mampu untuk mendeteksimu.
Tapi tidak bisa membuatku terbebas darimu ....

Kadang aku ingin Format pikiranku, 
Bahkan terlintas untuk install ulang diriku. 
Agar aku bisa me-remove mu dari hardisk-ku. 

Aku memang tak mampu men-directX perasaanku padamu.
Aku tak bisa command prompt diriku..

Aku memang pecundang... 


Mungkin aku hanya bisa mengirim spam padamu.
Atau hanya memberi sinyal lewat wireless..

Aku tak bisa menekan CTRL+Alt+Delete 
Karena Task Manager has been disabled by administrator. 
Saat kita bertemu aku selalu Not Responding. 
Dan melihatmu membuat pikiranku menjadi Ubuntu. 

Aku tak ingin kau Close this Program.
Karena if you close this program you might lose information.
Wait until this Program Responding, itulah yang aku minta darimu
Allow access this Program.
Atau Turn off Firewall mu.

Aku ingin Upload hatiku untukmu dan Download hatimu untukku. 
Dan kita install cinta.exe bersama 

Aku berharap kita menjadi Embedded System.
Dan kita bisa Plug and Play.


Aku berjanji tak akan mempartisi Disk ku untuk yang lain. 
Aku ingin diriku ini kau Bookmark. 
Dan didaftar my favorit-mu hanya ada aku 

Aku tak bisa uninstall ataupun delete dirimu.
karena kamu telah aku Write-Protected di hatiku.
Dan data-datamu sudah ku Back-up di otakku.

Palestina - Indonesia

Sekilas Hubungan Palestina - Indonesia,

 

 

# PROKLAMASI

Sukarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia bisa berdaulat.





Senin, 28 Oktober 2013

Bidadari Tanpa Sayap

Yogyakarta, 13 Oktober 2013




Ruangan di Balai Sinta itu penuh haru, ketika Reza Somantri dengan tegas mengucapkan ikrarnya, menerima Putri Herlina secara sah menjadi istrinya.

Banjir airmata dari para tamu yang hadir, ibunda Reza tak henti-henti mengusap matanya, tamu yang hadir, seorang bapak di sudut dengan sapu tangan di wajahnya. Tak terkecuali kameramen dan fotografer dengan mata berkaca-kaca yang mengabadikan moment itu dengan penuh takjub tak berkesudahan.



Hari ini Allah membuktikan janjinya, derajat seseorang yang lahir di dunia dengan segala keterbatasan dan kekurangan diangkat tinggi di depan manusia lainnya. Kisahnya menginspirasi banyak orang yang lahir dengan sempurna, dengan limpahan harta dan kasih sayang orang tuanya.



Ketika prosesi sungkeman, ibunda Reza memeluk anaknya begitu lama, dengan terbata-bata seperti tak berkesudahan, menjadi pemandangan yang sangat mengharukan, seperti berkata:

“wahai anakku, engkaulah lelaki itu.. engkaulah yang dipilih Allah untuk menemani wanita luar biasa ini. Engkaulah yang Allah percaya duduk, berdiri, berjalan disampingnya selamanya. Jadikan ini sebagai ibadahmu, pahala tak berkesudahan hingga akhir hayatmu..”








Usai sungkeman, adik-adik panti diundang semua di depan, berjejer menghadap ke pelaminan. Keluarga Reza memberikan tas penuh alat sekolah untuk mereka satu-satu. Putri dan Reza berjalan mendekati mereka, satu-satu mereka menyalami Putri, memegang tangan mungil yang ada di pundak Putri. Mereka melepas kakak yang selama ini menemani mereka, kakak yang hidup bersama mereka belasan tahun, menghadapi bersama-sama takdir mereka, lahir dengan hidup terbuang tanpa keluarga dan orang tua.







Usai acara itu, Reza menuntun istrinya kembali ke pelaminan. Dengan tegar mereka melangkah berdua, siap bersama menghadapi dunia. Satu persatu tamu memberikan selamat, beberapa orang menepuk pundak Reza, dan menyatukan tangannya di dada ketika di depan Putri Herlina, seolah memberikan penghormatan yang tinggi pada kisah mereka.





Sumber : 

Kisah Pernikahan "Bidadari Tanpa Sayap"

Kisah Hidup "Bidadari Tanpa Sayap"

Video Pernikahan "Bidadari Tanpa Sayap"